Panduan Lengkap Tentang Mining Ethereum

4 min read

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Ethereum adalah jaringan P2P (Peer-to-Peer) publik atau blockchain yang memiliki mata uangnya sendiri yaitu Ether. Ethereum dikembangkan oleh Vitalik Buterin pada tahun 2014 dengan tujuan agar Ethereum dapat menjadi platform smart contracts dapat dijalankan atau menjadi komputer dunia. Ethereum memiliki kemiripan dengan Bitcoin yang mana mungkin anda sudah sering mendengar tentang Bitcoin. Ethereum juga dapat didapatkan dengan cara mining Ethereum.

Perbedaan Ethereum dan Bitcoin yaitu Bitcoin ditujukan untuk menyimpan data transaksi dan daftar saldo di blockchainnya sedangkan Ethereum ditujukan untuk menyimpan berbagai jenis data di blockchain. Data yang disimpan dapat digunakan dan diakses oleh program komputer yang mengakses blockchain Ethereum. Program tersebut disebut dengan aplikasi terdesentralisasi atau dapps.

Mining atau penambangan adalah proses mendapatkan mata uang digital dengan cara membentuk blok baru pada blockchain yang membutuhkan dukungan perangkat keras khusus mining untuk memecahkan kode teka-teki kriptogragi yang sulit. Umumnya akan diberikan rewards berupa mata uang digital jika berhasil menyelesaikan satu blok.

Jenis-Jenis Mining Ethereum

1.    Penambangan CPU

Penambangan CPU merupakan metode penambangan yang paling dasar dan memiliki ide yang sederhana. Penambangan dapat dilakukan dengan menggunakan komputer orang lain di mana pun dan kapan pun. Metode ini sangat bagus bagi yang baru ingin mulai menambang namun sayangnya metode ini sudah tidak digunakan lagi.

2.    Penambangan GPU

GPU atau kartu grafis merupakan komponen komputer yang berfungsi untuk memproses gambar dan video yang memberikan kualitas baik dan membantu render desain 3D sehingga CPU tidak perlu melakukannya lagi. GPU memiliki tenaga dan performa yang jauh lebih baik daripada CPU untuk masalah penambangan bahkan sistemnya jauh lebih kuat. 

Dulunya penambangan Ethereum dan Bitcoin bisa dilakukan dengan menggunakan penambangan GPU namun karena tingkat kesulitannya yang semakin tinggi, cara ini tidak bisa digunakan lagi untuk Ethereum dan Bitcoin. Beberapa koin ASIC resisten seperti Monero masih bisa ditambang dengan penambangan GPU.

3.    Penambangan FPGA

Penambangan FPGA (Field Programmable Gate Array Mining) merupakan komponen perangkat yang memiliki serangkaian array gate yang bertujuan untuk membentuk suatu tabel untuk mengkalkulasikan input dari aliran data yang akan memberikan hasil yang diinginkan. FPGA dapat digunakan untuk mengoptimalkan proses industri seperti melakukan DNA sequencing, menyediakan panduan pembelajaran tentang mesin, dan memotong 2×4 dari log.

4.    Penambangan ASIC

Penambangan ASIC (Application Specific Integrated Circuit) dikhususkan untuk menambang Bitcoin dan Litecoin. Ini adalah mesin khusus yang digunakan dan dirancang untuk penambangan sehingga memiliki performa yang lebih canggih. Saat ini penambangan Bitcoin dan Litecoin disarankan untuk ditambang menggunakan ASIC. Ethereum juga sudah bisa ditambang menggunakan ASIC.

Perangkat Keras yang Dibutuhkan Untuk Mining Ethereum

1.    Motherboard

Motherboard memiliki fungsi cukup penting karena terdapat slot yang dibutuhkan untuk menyambungkannya ke GPU. Semakin banyak slot GPU yang tersedia maka semakin baik karena semakin banyak GPU yang disambungkan akan meningkatkan kecepatan hash power. Motherboard yang baik akan membantu menambah kinerja komputer saat proses mining berjalan. 

2.    GPU

Anda dapat memilih GPU dari NVIDIA atau AMD yang memiliki kualitas tinggi sehingga dapat menjalankan proses mining dengan lancar. GPU akan membantu memecahkan kode blockchain. Pilihlah GPU yang memiliki waktu proses yang cepat namun tetap sesuaikan dengan budget dan kekuatan rig yang diinginkan.

3.    Hard Drive

Selain performa, anda pastinya membutuhkan tempat penyimpanan untuk sistem operasi dan software penambangan serta data-data pribadi anda. Pilihlah hard drive dengan kapasitas yang cukup besar agar cukup untuk menyimpan seluruh data yang dibutuhkan atau bisa juga memilih hard drive jenis SSD.

4.    RAM

RAM dibutuhkan untuk menjalankan sistem operasi dan software mining yang digunakan, setidaknya minimum RAM yang diperlukan berkapasitas 4 GB DDR4 sehingga menjalankan aplikasi lebih cepat dan lancar. 

5.    Power Supply

Daya yang dibutuhkan untuk menjalankan komputer mining sangat besar agar dapat menunjang kinerja proses mining. Saat melakukan penambangan, komputer akan bekerja keras yang pastinya membutuhkan daya yang besar agar penambangan tetap dapat berjalan dengan lancar. Ukuran daya yang dibutuhkan juga bergantung pada berapa jumlah GPU yang digunakan. Jika GPU yang digunakan semakin banyak maka daya yang dibutuhkan juga semakin besar. 

6.    Kipas

Kipas prosesor terdengar tidak penting padahal kipas memiliki peranan yang sangat penting ketika komputer mulai melakukan penambangan. Untuk menjalankan proses mining, perangkat keras akan diperintahkan untuk bekerja dengan memberikan performa yang maksimum, hal ini akan mengakibatkan komputer menjadi panas. Daya yang digunakan jika semakin tinggi juga akan menambah panas pada komputer.

Panas yang dibiarkan terlalu lama malah akan mengurangi kinerja perangkat bahkan komputer akan lebih cepat rusak. Untuk mengurangi panas yang dihasilkan, anda bisa menggunakan kipas tambahan selain dari prosesor atau juga meletakkan komputer pada ruangan ber-AC sehingga komputer akan tetap dingin.

Perangkat Lunak yang Dibutuhkan Untuk Mining Ethereum

Selain perangkat keras, anda juga membutuhkan perangkat lunak atau software mining Ethereum. Salah satu software yang dikhususkan untuk menambang Ethereum yaitu ethOS. Software ini merupakan linux 64-bit yang memungkinkan anda untuk mengontrol semua perangkat dari satu lokasi saja dan dapat menelusuri GPU tertentu jika diperlukan. ethOS mendukung ethproxy atau strata langsung setelah di install.

Cara Membuat My Ether Wallet Untuk Mining Ethereum

Dompet diperlukan untuk menyimpan hasil penambangan yang didapatkan. Tentu saja anda memerlukan media khusus untuk menyimpan Ethereum yang telah ditambang karena semuanya akan sia-sia jika anda tidak memiliki dompet. Ethereum berbentuk digital sehingga dompet yang digunakan juga merupakan dompet digital. Salah satu dompet terbaik yaitu My Ether Wallet. Berikut cara membuat My Ether Wallet : 

1.    Buka website MyEtherWallet.com.

2.    Pilih menu “Help” pada bagian atas.

3.    Setelah itu akan muncul banyak opsi, pilihlah opsi nomor 5 “How do I run MyEtherWallet.com offline/locally?” pada menu “Help” tadi.

4.    Buka link yang tertera pada nomor 1 untuk mendownload software.

5.    Akan muncul software yang harus di download. Download file .zip bernama “dist”.

6.    Setelah download selesai, buka file zip tersebut dan pilih file index.html. Jangan lupa untuk mematikan jaringan koneksi anda sebelum melakukannya.

7.    Buat kata sandi baru untuk dompet anda dan pastikan bahwa kata sandi anda rumit dan tidak mudah ditebak.

8.    Setelah itu, download file keystore yang merupakan file dompet. Setelah selesai, pilih “I understand. Continue”. Pastikan untuk menyimpan cadangan file ini di hard drive anda.

9.    Dompet anda telah berhasil dibuat. Private Key berisi kunci pribadi anda untuk mengakses dompet sehingga tidak boleh diberikan kepada siapapun ataupun dibagikan ke platform lain.

10.    Cetak dompet dengan memilih tombol “Print”. Di sana akan tertera tulisan Private Key dan Your Address atau alamat dompet untuk transaksi publik.

Perbedaan Mining Ethereum Solo Dengan Mining Pools

Penambangan solo artinya anda menambang sendiri dan mining pools artinya anda menambang Ethereum dengan cara berkelompok. Anda dapat memilih sesuai dengan keinginan namun saat ini, mining solo sudah sangat jarang digunakan karena para penambang mengatakan bahwa mining solo tidak memberikan banyak keuntungan dan sangat tidak praktis. Maka dari itu banyak yang lebih memilih untuk menggunakan mining pools.

Cara Kerja Mining Ethereum

Protokol yang digunakan untuk menjalankan proses mining Ethereum sama dengan protokol Bitcoin. Node akan saling bersaing memecahkan kode-kode persamaan matematika yang sangat rumit di mana jika berhasil maka akan menambahkan blok ke dalam blockchain yang kemudian akan diberi rewards berupa Ether. 

Namun berbeda dengan algoritma yang digunakan oleh Bitcoin, Ethereum menggunakan sistem enkripsi algoritma ethash sedangkan Bitcoin menggunakan SHA-256. Namun keduanya sama-sama menggunakan sistem Proof-of-Work sehingga proses mining Ethereum membutuhkan daya dalam jumlah besar agar proses tetap dapat berlangsung.

Ethereum dikatakan berencana beralih dari sistem Proof-of-Work menjadi sistem Proof-of-Stake sehingga perangkat keras yang dibutuhkan tidak terlalu mahal dan dapat meminimalkan penggunaan daya yang sangat besar saat proses mining Ethereum. POS juga akan membantu Ethereum mencapai desentralisasi dan keamanan ekonomi.

Deskripsi : mining Ethereum membutuhkan dukungan perangkat dan keperluan lainnya untuk mulai menambang Ethereum.

Panduan Cara Menjalankan Minergate dan Istilah yang Digunakan

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe! Minergate merupakan sebuah website mining pool cryptocurrency yang menyediakan berbagai macam jenis uang kripto...
sutoro
3 min read

Pemahaman Mengenai Apa Itu Bitcoin : Pengertian, Karakteristik, Cara…

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe! Perkembangan dalam dunia keuangan yang semakin hari semakin meningkat membawa kita pada penggunaan mata...
sutoro
4 min read

Situs dan Aplikasi BTC Miner Gratis Terbaik

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe! Anda yang suka menabung bitcoin pasti ingin mendapatkan bitcoin secara gratis dan mudah. Bagi...
sutoro
1 min read